Setiap tahunnya ALSA National Chapter Indonesia menyelenggarakan Moot Court Competition di setiap Local Chapter yang berbeda. Kali ini, akhirnya gue bisa cerita tentang acara nasional gue yang ketiga di ALSA dan bercerita kenapa selama bulan Januari dan Februari harus absen untuk ngepost di Blog :)
Sebagai mahasiswa fakultas hukum, gue menyadari kalau ternyata belajar tentang praktek itu penting. Masa iya, gue udah capek-capek kuliah di fakultas hukum tapi nggak belajar tentang praktek sama sekali. Lewat mooting (peradilan semu), mahasiswa fakultas hukum diberikan wadah untuk belajar mengenai peradilan dan tata cara beracara di persidangan. Harusnya ini gue lakukan dari entah kapan tau. Tapi entah karena apa juga, gue nggak ngerti gue baru bisa ikutan di MCC tahun 2010, yang sebenernya agak telat, tapi seperti kata pepatah "tidak ada kata terlambat untuk belajar" :)
Awalnya, gue melihat kehidupan temen-temen gue yang mooting itu sebagai kehidupan yang "nggak punya hidup". Terus-terusan latihan "hanya" untuk berkompetisi dengan mahasiswa dari fakultas hukum lainnya. Gue belum bisa melihat manfaatnya waktu itu. Terus, gue tiba-tiba memutuskan kalau gue harus ikut, gue harus coba, dan gue harus belajar. Dan masuk lah gue ke dalam tim MCC UI untuk MCC ALSA 2010.
Dua setengah bulan berjalan.
Latihan demi latihan gue dan tim lewatin. Tawa demi tawa, tangis demi tangis,cacian demi cacian, dan juga kepedulian satu sama lain kita lewati bareng-bareng. Bayangin aja, selama dua bulan setengah, dikala temen-temen kita yang lain nikmatin liburannya, kita harus belajar berkutat dengan alur kasus, KUHAP, KUHP dan lainnya. Dikala temen-temen kita seneng-seneng refreshing sehabis ujian, kita harus berkutat dengan 18 orang teman lainnya yang ada di dalam tim yang punya watak yang berbeda-beda, kita harus beradaptasi.
Tiba k
emudian, hari keberangkatan. Tim MCC dari UI berangkat ke Palembang, ke tempat kompetisi berlangsung menggunakan Bus. Terimakasih sebelumnya untuk Blue Bird Group yang sudang mensponsori keberangkatan kami :)
Setelah sampai di Palembang, sebelum hari H yang menyeramkan itu datang, kami terus-terusan latihan. terus menerus kami berdoa. Kami semangat.
Hari H.
Kami menampilkan yang terbaik.
Malam itu, malam pengumuman, tim mana yang akan menginjakkan kakinya di babak final.
Kami tidak lolos.
Banyak banget pertanyaan-pertanyaan yang muncul di otak gue, pertanyaan kenapa sih kita bisa nggak lolos? Ada yang salah sama kita? Apa emang kita sejelek itu? Apa kita kurang latihan? Apa kita emang nggak pantes untuk ngewakilin UI? Apa kita emang nggak pantes jadi juara?
Tapi, setelah malam itu, setelah semua orang berbicara, baik temen-temen tim dan juga temen2 official, kami (gue khususnya) sadar kalau semuanya terjadi pasti untuk yang terbaik, pasti ada hikmah yang bisa kita ammbil dari situ.
Perjuangan yang sudah dilewati nggak akan berhenti sampai disitu. Lewat mooting ini, lewat tim ini gue akhirnya bisa belajar banyak. Mungkin kita emang blm bisa dapet piala, bawa piala Mahkamah Agung yang super gede dan super shiny itu ke Depok. Tapi, lewat tim ini gue bisa belajar sesuatu yang lebih bermakna, lebih bermanfaat, bahkan lebih agung daripada piala Mahkamah Agung itu. Pertama, gue bisa belajar lebih banyak tentang hukum pidana yang tadinya gue anti banget haha. Kedua, gue bisa belajar lebih banyak tentang hukum acara itu sendiri. Ketiga, gue bisa belajar banyak banget untuk membuat toleransi untuk orang lain. Keempat, gue belajar untuk bisa menghargai pendapat orang lain, menghargai keputusan orang lain walupun itu akan berujung untuk kita juga, dan juga gue bisa belajar bersabar. Kelima, gue belajar untuk terus berjuang dan nggak putus asa dalam menghadapi apapun. Ini yang paling penting. Di tim ini, gue belajar untuk terus bertahan. Gue belajar untuk terus menghadapi apa yang menghadang, dan juga menghadapi hal-hal yang nggak disukai. Disini, gue belajar untuk nggak gampang menyerah, untuk nggak gampang putus asa.
Terakhir, setelah gue bisa belajar banyak, gue pun dapet pencerahan. Mata gue terbuka untuk itu, ternyata gue menemukan keluarga baru. Disini gue belajar untuk bisa menerima orang lain yang mungkin punya banyak perbedaan pendapat, untuk jadi partner kita, untuk jadi teman kita, dan untuk jadi keluarga kita.
Mooting bukan "nggak punya hidup", tapi justru di mooting kita bisa belajar banyak tentang hidup :)
Special thanks to :
Sarah dan Aceng, sebagai teman sesama stres, ternyata kita bisa :)
Vya, walaupun bukan tim mooting, tapi vice gue yg satu ini sangat membantu hidup gue dan ALSA dengan terus mensupport:)
Ega, sebagai teman yang terus semangat.
Kak Fisela, sebagai senior yang selalu mau dengerin curhatan gue tentang mooting :)
Tiur, sebagai inang yg ga pernah putus asa ngehadepin tim ini.
Ncis, sebagai teman bergosip :p
Kiky dan Aso, sebagai dua junior yg agak aneh tp sangat menghibur hahaha
Anov, sebagai ketua tim yang super
Domas, Kharis, dan Randolph, sebagai trio yg menyenangkan :)
Quina, si junior janda genit yg selalu menyemangati
Tisya, si panitera seksi yang sedia kala meng encourage setiap orang
Nisran, si kaku yang ternyata kocak juga haha
Sandra Ajeb dan Abet, si duo super kocak dan super gosip :)
Heber, mentiku waktu BPMB, sayang banget ga bisa ikut ke Palembang
Kak Yvonne dan Kak Andre, official yang selalu jadi tempat curhatan aku
Sea, pj mcc dari exafer!
Kak Nancy (echhyy :p ), Roni, Kak dita, Gracek, makasih buat terus terusan ngebimbing kita
Bang Wayan, terimakasih atas lawakan "skandal jepitnya"
Boyan, partner gue tahun depan, kita harus bisa yan :)
Terimakasih juga untuk teman-teman di FHUI yang udah membantu juga senior dan alumni-alumni yang senantiasa membimbing, esp. Bang Dodik :)
Dan terimakasih untuk temen-temen ALSA Nasional, senang bertemu lagi dengan kalian, khususnya untuk temen-temen yang sangat menghibur :):):)
We didn't bring the Trophy, but We got more than a Victory. It is a Family.